Foto Ilustrasi Linda, Gadis Cantik Putri Raja Jin |
Cerita Berkenalan dengan Linda, Gadis Cantik Putri Raja Jin. Cerita tentang jin dan alam gaib memang cukup menarik untuk disimak. Masalah percaya atau tidak, itu lain soal. Kali ini Cerita Mistik akan menyajikan kiriman cerita dari pembaca setia infomistik.com di Kalimantan Selatan yang bernama Basori. Ia menceritakan Kisah Dicintai Gadis Cantik Putri Raja Jin. Cerita ini merupakan kisah nyata yang dialaminya dua puluh delapan tahun yang lalu, tepatnya tahun 1985, saat ia baru berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku kelas III SMA. Berikut ini adalah Cerita Berkenalan dengan Linda,Gadis Cantik Putri Raja Jin.
Waktu itu, tahun 1985 saat saya masih di kelas III SMA, menjelang EBTANAS (saat ini namanya Ujian Nasional atau UN). Pada suatu malam, sekitar pukul 10 malam, saya sedang duduk sendiri di teras rumah sambil merenungkan masa depan, saya akan kuliah di mana selepas SMA. Saya bukanlah siswa yang pintar yang mudah memilih dan masuk jurusan apa saja di perguruan tinggi negeri mana saja. Prestasi belajar saya biasa-biasa saja, cita-cita juga belum jelas mau jadi apa, yang jelas saya ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Di tengah lamunan itu, tiba-tiba mata saya tertuju pada sosok gadis cantik bergaun putih yang berdiri di bawah pohon yang ada di halaman rumah. Saya kaget, dari mana datangnya gadis itu malam-malam begini. Dalam kekagetan saya itu, gadis cantik itu mendekat dan tersenyum serta menyapa saya sambil bertanya “kamu sedang apa?”. Saya masih terbengong dengan kekagetan dan kagum atas kecatikan gadis itu sehingga tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk menjawab pertanyaan itu.
Lalu gadis itu tersenyum lagi dan berkata “kamu kaget ya, namaku Linda, aku tinggal di sekitar sini. Aku tahu namamu Basori”, katanya. Aku tambah kaget, dia tahu namaku, dia bilang tinggal di sekitar sini, padahal belum pernah aku melihat gadis secantik dia di sekitar kampungku ini. Sama sekali aku tak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Lalu dia berkata “ya sudah kalau tidak mau bicara, aku pulang dulu, sampai jumpa lagi”, katanya sambil pergi keluar melewati pintu halaman rumah saya yang tak berdaun pintu.
Sejak malam itu saya selalu terbayang kecantikannya, setiap saat. Ada rasa ingin bertemu, ingin melihat kecantikannya lagi. Sore hari, sepulang sekolah, saya berjalan keliling kampung, mencari-cari di mana gadis cantik itu tinggal. Barangkali ada penduduk baru di kampung saya ini, karena semua penduduk di kampung saya kenal, kecuali gadis cantik yang bernama Linda itu, belum pernah saya bertemu sebelumnya. Kelimpungan saya dibuatnya.
Tepat 7 malam setelah pertemuan pertama, Linda datang lagi, saat saya sedang duduk sendirian di teras. Seperti sebelumnya, dia datang tiba-tiba, saya tidak melihatnya masuk lewat pintu halaman, tiba-tiba ada di hadapan saya. Dia tersenyum saat aku melihatnya, dan dia berkata “sedang memikirkan apa, kelihatannya serius sekali”. Kali ini aku beranikan diri untuk bisa berbicara dengannya “ah enggak kok, hanya mikir masa depan”, jawab saya. “masa depan jangan dipikirkan, tapi dihadapi dan dijalani, kamu nikah dengan aku saja, nati masa depan kita hadapi dan kita jalani bersama-sama ya”, kata Linda.
Saya terbengong dengan perkataannya, dia mengajak menikah. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara ayah saya, “sudah malam, ada apa di luar sendirian, ayo masuk”. Saya menoleh ke arah ayah saya, lalu kembali menoleh ke arah Linda, dan ternyata Linda sudah tidak ada, tak tahu kemana. Saya langsung masuk rumah dan ayah mengunci pintu.
Semalaman saya tidak bisa memejamkan mata, memikirkan gadis yang bernama Linda itu. Akibat tidak tidur semalaman, pagi hari aku sangat mengantuk, saya tidak bisa berangkat sekolah.
Ayah saya melihat keanehan pada diri saya, ayah menanyakan kepada saya ada apa, saya hanya menjawab tidak ada apa-apa. Tapi ayah tetap merasa ada sesuatu. Ayah memanggil kakaknya, yaitu pakde saya yang bernama Burhan, ayah meminta pakde Burhan melihat saya. Pakde Burhan adalah orang pintar di kampung saya.
Pakde Burhan mengatakan bahwa saya sedang dicintai gadis catik putri raja jin. Lalu pakde Burhan mengambil segelas air minum dan satu ember air dari sumur. Kemudian, setelah air minum di gelas dan air yang ada di ember dibacakan do’a-do’a, saya disuruh meminum air minum yang ada di gelas dan air yang di ember buat saya mandi.
Setelah saya minum dan mandi dengan air tersebut, Linda tidak pernah muncul lagi hingga kini, namun kecantikan wajahnya masih tersisa dalam ingatan saya.